Berita

Dubes Myanmar untuk PBB Dipecat Penguasa Militer Karena Ini...

Minggu, 28 Februari 2021 - 10:39
Dubes Myanmar untuk PBB Dipecat Penguasa Militer Karena Ini... Duta Besar Myanmar Untuk PBB, U Kyaw Moe Tun yang dipecat penguasa militer Myanmar setelah berbicara di sidang umum PBB. (FOTO: BBC)

TIMES PASAMAN, JAKARTADubes Myanmar untuk PBB, U Kyaw Moe Tun, akhirnya dipecat oleh penguasa militer setelah berpidato di hadapan sidang umum PBB. Ia meminta bantuan PBB untuk menggulingkan tentara dari kekuasaan.

Dilansir BBC, Televisi pemerintah Myanmar mengumumkan, pemecatannya dilakukan pada hari Sabtu dengan menyebutkan bahwa U Kyaw Moe Tun, dinilai telah mengkhianati negara dan berbicara untuk organisasi yang tidak resmi yang tidak mewakili negara serta telah menyalahgunakan kekuasaan dan tanggung jawab seorang duta besar.

Dalam pidatonya hari Jumat, dengan penuh emosional, U Kyaw Moe Tun mengatakan,  tidak ada yang boleh bekerja sama dengan militer sampai militer menyerahkan kembali kekuasaan kepada pemerintah yang dipilih secara demokratis.

Ia mendesak masyarakat internasional untuk menggunakan segala cara yang diperlukan untuk mengambil tindakan terhadap militer untuk membantu memulihkan demokrasi dengan mengatakan dia mewakili pemerintah yang digulingkan Aung San Suu Kyi.

"Kami membutuhkan tindakan sekuat mungkin dari komunitas internasional untuk segera mengakhiri kudeta militer, menghentikan penindasan terhadap orang-orang yang tidak bersalah, mengembalikan kekuasaan negara kepada rakyat dan memulihkan demokrasi," katanya.

Pidato itu disambut dengan tepuk tangan dan Linda Thomas-Greenfield, utusan baru AS untuk badan tersebut, termasuk di antara mereka yang memuji ucapannya sebagai "berani".

Sementara itu, pasukan keamanan Myanmar pada hari Sabtu terus meningkatkan tindakan kerasnya terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta.

Media lokal mengatakan puluhan orang ditangkap, dan seorang wanita ditembak di kota Monwya. Tapi kondisinya tidak diketahui.

Myanmar semakin kacau setelah diguncang protes selama sebulan sejak para pemimpin tinggi pemerintah, termasuk Aung San Suu Kyi digulingkan dan ditahan setelah tentara mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari.

Pembangkangan sipil kemudian tidak hanya menggema di Myanmar saja, namun terdengar seantero jagat. Negara-negara baratpun mengecam dan menjatuhkan sanksi terhadap para petinggi militer Myanmar.

Jenderal Min Aung Hlaing bersikukuh membenarkan kudeta yang dipimpinnya. Tetapi setidaknya tiga pengunjuk rasa dan satu polisi telah tewas sejauh ini dalam kekerasan terhadapnya.

Menurut kelompok pemantau Asosiasi Bantuan Tahanan Politik, lebih dari 770 orang telah ditangkap dan dihukum sejak kudeta dimulai.

Kantor berita AFP melaporkan, 3 orang jurnalis juga ditahan pada hari Sabtu termasuk seorang fotografer dari Associated Press.

Tindakan militer Myanmar pun terus berlanjut. Dubes Myanmar untuk PBB, U Kyaw Moe Tun juga dipecat setelah berpidato di hadapan sidang umum PBB yang meminta bantuan PBB untuk menggulingkan tentara dari kekuasaan.(*)

Pewarta : Widodo Irianto
Editor : Widodo Irianto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Pasaman just now

Welcome to TIMES Pasaman

TIMES Pasaman is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.